Langsung ke konten utama

MARET: SEPOTONG KISAH MANIS


[Resensi Novel]
Judul: Love Cake
Penulis: Jee
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun: 2016


Saya akhirnya memilih untuk kembali mencicipi kisah percintaan manis dalam rangka mengakhiri bulan maret. Sudah lama sekali rasanya saya mengesampingkan novel dengan tema "cinta-cintaan", sebab beberapa bulan ke belakang jurnal akademis terus merengek untuk dijadikan prioritas utama.


Walaupun saya agak telat membaca novel ini, tetapi hal itu tidak lantas membuat saya tidak minat terhadapnya. Melihat setiap bab yang disajikan dengan nama-nama kue dan kutipan berhasil  bikin saya bertanya-tanya serta berkeinginan melahap habis buku ini hingga halaman terakhir.

Menurut saya sendiri, alur cerita buku ini tidak terlalu spesial, sama seperti kebanyakan novel dewasa muda. Alurnya mudah ditebak dan sangat ringan pembawaan ceritanya. Namun kisah cinta yang murni antara Luna dan Nando berhasil membuat saya terpukau dan menciptakan angan dalam benak saya bahwa mereka akan hidup bahagia di akhir cerita.

Tak seperti yang saya harapkan, penulis mematahkan impian saya untuk melihat Nando dan Luna bahagia. Bahkan dari pertengahan cerita, mereka sudah diterpa badai. Kejadian demi kejadian membuat jurang perpisahan abadi antara mereka semakin terkuak dan pada akhirnya menciptakan jembatan penghubung antara Luna dan Aaron.

Walaupun saya mencintai Nando dan Luna bersama, tetapi tak dapat dipungkiri perjuangan Aaron untuk mendapatkan Luna juga harus diperhitungkan. Hati saya sudah terpincut oleh Aaron semenjak ia membeli motor bekas yang dijual oleh Luna seharga dengan motor baru. SALUT! Kalau dalam dunia nyata mungkin akan sulit menemukan bujang macam Aaron. Hehe.

Sedikit kekurangan yang saya rasakan adalah menjelang akhir cerita, entah mengapa saya merasa ceritanya menjadi terkesan terburu-buru. Seakan-akan cerita tersebut harus berakhir saat itu juga, padahal belum waktunya.

Selain kekurangan, tentu ada keistimewaan yang dimiliki novel ini. Keistimewaan ini terletak pada cara-cara pertemuan Aaron dan Luna yang seakan-akan telah ditakdirkan. Dalam pandangan subjektif, takdir yang mempertemukan mereka memberikan nilai magis untuk saya. Setiap hal di dunia ini memang sudah diatur oleh pencipta, bukan?

Keistimewaan lain yang dimiliki novel ini adalah kisahnya yang ringan, sangat menyenangkan dibaca untuk mengisi waktu luang dan menghilangkan kesuntukkan.  Akhir cerita ini tetap manis kok, walaupun beberapa kali saya disuguhi rasa asam dan pahit. Novel ini cukup membangkitkan selera saya untuk membaca novel percintaan yang lain.
.
NILAI: 4/5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendakian Sehari di Gunung Ungaran Jalur Basecamp Mawar

Perjalanan hiking di Gunung Ungaran akan menjadi memori yang tak terlupakan bagi saya. 

NOVEMBER: MENYAKSIKAN DISTOPIA YANG TIDAK DIINGINKAN

RESENSI SINGKAT 1984 Karya George Orwell War is a peace. Freedom is slavery. Ignorance is strength.

2019 SAID, "IT'S NEVER TOO LATE TO LOVE AND APPRECIATE YOURSELF"

Dear me, You  are good enough.