Dalam rangka merayakan diri sendiri, sampailah saya di Banyuwangi.
Sepertinya pemikiran impulsif itu terjadi 3 bulan yang lalu, ketika akhirnya saya memutuskan untuk melakukan perjalanan seorang diri ke Banyuwangi. Sebelum perjalanan ini terwujud, saya mencari tahu berbagai tempat yang ingin saya kunjungi. Ada beberapa list tempat dan kota yang memang ingin sekali saya kunjungi, setidaknya seumur hidup sekali. Setelah mempertimbangkan segala hal, akhirnya saya memutuskan untuk ke Banyuwangi.
Doc. pribadi--ceritanya bucketlist gitu? wkwk.
"Gimana cara izin ke orang tua? Ko bisa anak perempuan pergi seorang diri tanpa pendamping? Di sana ada kenalan? Di sana beneran sendirian?" begitulah kiranya runtutan pertanyaan dari orang-orang yang memenuhi DM Instagram sesaat setelah saya posting story yang naik motor sendirian ke Baluran. HAHAHAHA.
Terkait izin ke orang tua, Alhamdullilah orang tua saya tidak pernah melarang saya melakukan apapun dan pergi ke manapun. Selama tidak melanggar perintah agama dan tidak menyakiti orang lain atau diri sendiri mereka dengan percaya diri melepas saya untuk pergi ke mana saja. Such a bless to have them.
Lalu terkait keamanan seorang perempuan untuk berpergian sendiri memang agak riskan sih. Namun, tetap waspada dengan sekitar dan ada satu hal yang saya yakini dalam benak saya sepanjang perjalanan: "Saya berpergian dan berkunjung ke kota ini bukan untuk berbuat keburukan, semoga tidak ada keburukan jenis apapun yang mendekati saya."
Semacam afirmasi positif gitu lah yaa untuk mental diri sendiri dan semesta. WKWK.
Solo trip ini dilakukan bukan tanpa perencanaan, saya merencanakannya sejak bulan Mei dan baru dilaksanakan di bulan Agustus 2023. Iya sih beli tiket pesawatnya dilakukan secara impulsif, tapi untuk itinerary dan persiapan budget itu perlu riset sekitar 2 bulan. Maklum ya, pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi dan ga ada kenalan sama sekali di kota itu jadi harus matang persiapannya.
Yang mau lihat itinerary & budget yang saya keluarkan boleh cek di sini ya: Itinerary & Budget Banyuwangi
Menentukan Moda Transportasi ke Banyuwangi
Ada banyak moda transportasi untuk sampai ke Banyuwangi. Pesawat, kereta, bis atau percampuran dari semua moda transportasi tersebut. Kalau ditanya kemarin saya naik apa? Saya naik pesawat dari Jakarta ke Bali, lalu naik bus ke Gilimanuk dan nyebrang naik kapal ferry ke Ketapang. HAHAHAH. Untuk yang ini jangan diikutin ya gais, karena ribet dan saya beneran waktu itu impulsif banget ngeliat tiket murah PP ke Bali.
*Disclaimer ini untuk pilihan transportasi dari daerah Jakarta dan sekitarnya ya*
Pilihan Pertama - Pesawat
Bagi orang-orang yang ga punya waktu banyak untuk dihabiskan di perjalanan dan memang punya budget yang cukup untuk beli tiket pesawat bisa banget pilih moda transportasi yang ini. Untuk pesawat yang direct ke Banyuwangi per agustus kemarin sih baru ada 2 pilihan maskapai: Super Air Jet & Citilink. Budget yang perlu dipersiapkan sekitar 800.000 (ini kalau lagi low season dan kalau beruntung dapet harga segini wkwk) sampai 1.500.000. Waktu tempuhnya cuma 2 jam!
Pilihan Kedua - Kereta Api
Bagi orang-orang yang punya cukup banyak waktu dan berupaya untuk menghemat uang, tentunya bisa pilih moda transportasi ini. Tapiiii, untuk kereta sementara ini belum ada yang langsung ke Banyuwangi. Jadi kalau pakai kereta ini harus transit dulu di beberapa kota, misal yang paling deket kota Surabaya. Ini budget Jakarta Surabaya mulai dari 200.000 sampai dengan 1.100.000, tergantung dari pilihan kelasnya. Kalau mau hemat ya pilih yang ekonomi, biasanya berangkat dari Pasar Senen. Perjalanan sekitar 10-14 Jam.
Nah dari surabaya baru lanjut lagi naik kereta ke Banyuwangi. Saya sarankan sih berhentinya di Banyuwangi Kota, karena Banyuwangi Kota tuh terletak di tengah-tengah, mau ke tempat wisata yang di utara ataupun selatan jadi sama jaraknya. Untuk KA dari Surabaya ke Banyuwangi kisaran harganya mulai dari 56.000 sampai dengan 240.000, tergantung kelasnya juga. Perjalanannya sekitar 6 jam.
Pilihan Ketiga - Bis
Untuk pilihan yang ketiga ini saya belum cari tahu secara detail, karena emang ga berniat untuk naik bis. Tapi setau saya untuk budget bis ini ada di harga 400.000 sampai dengan 600.000 (mohon dikoreksi kalau infonya salah yaa). Lalu untuk perjalanannya sendiri menghabiskan waktu 15 jam.
Pilihan Keempat - Campuran
Ini yang saya pilih wkwkwk. Kalau kalian tipikal pelancong yang ga mau ribet, jangan pilih yang inii!!!! Berangkat dari Jakarta ke Bali ambil flight subuh (waktu itu dapat tiket seharga 650.000). Sampai di Bali langsung menuju ke Terminal Ubung naik Trans Metro Dewata--ini kaya semacam Trans Jakarta, tarifnya sekali perjalanan 4.000. Lalu dari Terminal Ubung harus naik bis lagi untuk ke Pelabuhan Gilimanuk, saya sarankan naik Bus Sehati seharga 50.000.
Sampai di Gilimanuk saya nyebrang naik kapal Ferry. Bisa beli di Website Ferrizy, harga tiket untuk pejalan kaki hanya 12.500. Nahh, sampai di Ketapang saya naik ojek untuk ke daerah Banyuwangi Kota sekitar 30.000. Untuk waktu perjalanannya sendiri sekitar 12 jam hahahaha.
Pilihan Wisata di Banyuwangi
Ada banyak pilihan wisata di Banyuwangi, tapi saya hanya akan merekomendasikan yang saya kunjungi dan memang bagus ya!
Kawah Ijen
doc. pribadi @kidrauhlia
Sebenarnya tujuan utama saya datang ke Banyuwangi adalah untuk sampai dan melihat blue fire Ijen secara langsung. Sayang sekali, saat saya ke sana pendakian untuk melihat blue fire Ijen sedang ditutup karena alasan keamanan. Namun, hal tersebut tidak membuat saya menggagalkan rencana untuk naik ke puncak Ijen dan melihat kawahnya secara langsung.
doc. pribadi @kidrauhlia
Pukul 2 pagi saya dijemput dari Homestay untuk sampai ke pos paltuding Ijen. Untuk perjalanan dari atas bawah ke atas dimulai dari pukul 3 pagi, kalau sudah dibuka untuk blue fire biasanya jalannya dimulai dari jam 12 atau jam 1. Karena saya tipikal orang yang napasnya pendek ya, jadi saya jalan santai banget.
Berangkat pukul 3.00, baru sampai atas sekitar pukul 5.40. Pas sampai di atas udah mulai terang, tapi bagus banget sumpah! Lanskap Gunung Ijen nih beragam banget warnanya. Perjalanan yang harus dicoba seumur hidup sekali!
Pulau Tabuhan
doc. pribadi @kidrauhlia
Ini pantai tercantik yang pernah saya kunjungi sihhh! Airnya bening banget, pasirnya putih dan halus, lanskapnya bagus banget! Info dari warlok kalau di sini tuh bisa nge-camp juga dan bonusnya di sini tuh bisa liat view sunset sekaligus sunrise!
Kalian bisa juga snorkeling kalau airnya lagi tenang, ini tergantung keadaan atau cuaca ya karena emang Pulau Tabuhan ini berdekatan sama Selat Bali jadi arusnya bisa agak besar kaya Selat Bali.
De Djawatan
doc. pribadi @kidrauhlia
Datang ke De Djawatan di hari Senin pagi, beuhhhhh! Cakeup puol! Sepi dan sejuk banget. Begitu sampai dan berjalan ke tengah-tengah De Djawatan, berasa masuk ke negeri dongeng. Kanopi pohonnya tuh bagus dan unik banget!
Menurut info warlok saat kunjunganku kemarin itu daunnya lagi sering gugur, jadi kanopi pohonnya ga terlalu rindang. Tapi tetap bagus banget!
TN. Baluran
doc. pribadi @kidrauhlia
Ini sebenarnya saya masih agak sedikit bingung sih, kalau TN Baluran itu masuk Banyuwangi atau Situbondo ya? Mungkin untuk yang tahu bisa meluruskan informasinya ya. Nah untuk ke TN. Baluran ini ada di sisi utara Banyuwangi. Untuk sampai ke sana, saya naik motor. Iyaaa, naik motor.
Jalan untuk ke sana sudah bagus banget! Dari Banyuwangi Kota ke pintu masuk Baluran kurang lebih 1 jam 30 menit. Perjalanannya disuguhi pemandangan yang bagus banget karena sepanjang perjalanan itu kita bisa lihat pantai.
Untuk baluran lanskapnya juga bagus banget :)
Saran saya kalau mau ke sini agak sore aja, karena kalau sore tuh lebih adem tapi kemungkinan lebih ramai karena rombongan open trip gitu nyampe di sana sore. Dari Savana Bekol lanjut aja ikutin jalan ke Pantai Bama. Kalau motoran atau naik mobil di sana pelan pelan ya gaiss jangan sampai ganggu hewan-hewan liar yang ada di sana. Kunjungi dan hormati yang punya rumah :)
Okeee, mungkin segitu aja dulu ya review solo trip ke Banyuwangi dari saya. Mungkin di lain waktu kita ketemu lagi di perbincangan travelling berikutnya (tenang aja, masih banyak tempat di bucketlist yang belum didatengin!).
Ohiya, untuk mengakhiri dan menjawab orang-orang yang bertanya:"Beneran sendirian di sana? Yakin bisa sendirian di sana? Ga yakinnn deh bisa sendirian di sana."
Iya, beneran sendiri dan beneran bisa. Saya berhasil merayakan diri sendiri dan tidak tersesat sama sekali, justru diperjalanan ini saya berhasil menemukan diri saya sendiri yang paling berani. Berani untuk melakukan apapun sesuai kehendak hati, tanpa perlu melukai hati orang lain.
----
,
Komentar
Posting Komentar